Kendang Bali selalu menjadi permainan populer dalam bermain gamelan bali terutama dikalangan anak-muda karena kendang merupakan pemimpin dari sebuah gamelan bali itu sendiri, tak heran kendang bali juga sering dilombakan seperti lomba kendang barong misalnya. Dengan berkembangnya gamelan bali, maka ikut berkembang juga kendang bali sehingga ini menjadi trend turun-menurun untuk belajar mekendang dan mempelajari pupuh-pupuh kendang. Sayangnya, banyak pemain kendang pemula yang salah kaprah dalam belajar karena menginginkan menguasai teknik secara instan, sehingga akibatnya tidak memahami pola demi pola dalam sebuah kendang itu sendiri. Dalam kesempatan ini, Gahita menyediakan kelas pembelajaran online (e-learning) kepada pemain kendang pemula untuk memahami pola-pola kendang dan menempatkan pola tersebut sesuai jatuhnya gong. Kursus belajar dasar kendang bali akan diisi oleh I Wayan Sudirana, S.Sn., M.A., Ph.D. Sudirana telah menggeluti dunia gamelan bali sejak kecil hingga saat ini, Sudirana juga telah menciptakan banyak karya-karya baru dan melakukan inovasi bersama komunitas seninya, Gamelan Yuganada. Sudirana sehari-hari menghabiskan waktunya untuk mengajarkan generasi penerus untuk belajar gamelan bali, baik di ISI Denpasar karena kebetulan Sudirana menjadi dosen di kampus ISI Denpasar dan bahkan mengajar gamelan bali hingga ke kancah internasional. Kursus ini akan menjadi panduan kepada pemain kendang pemula agar dapat memainkan kendang secara baik dan benar.
Kendang Bali merupakan alat musik yang termasuk dalam keluarga perkusi. Kendang lanang dan kendang wadon memiliki pola yang berbeda-beda, namun jika dimainkan bersama bisa menimbulkan keseimbangan di dalamnya. Keseimbangan merupakan salah satu unsur estetika yang peneliti gunakan untuk menganalisis keseimbangan pola permainan kendang Bali yang dapat dilihat dari konsep rwa bhineda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menghasilkan data kualitatif. Data yang diperoleh dari penelitian ini dilakukan dengan teknik metode penelitian berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Setelah data diperoleh, peneliti mengkaji unsur estetika bunyi kendang Bali dengan teori estetika keseimbangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ditemukannya keseimbangan estetika lanang dan kendang wadon. Pola kendang gegilak dan tetambat menjadi salah satu bentuk estetika keseimbangan yang timbul dari bunyi kendang Bali yang dalam filosofinya memunculkan konsep rwa bhineda berupa lanang dan wadon atau laki-laki dan perempua
Kendang merupakan sebuah instrument musik yang tergolong ke dalam jenis perkusi, ada banyak jenis kendang Bali yaitu kendang bebarongan, kendang angklung, kendang cedugan lelambatan, kendang mebarung, kendang krumpungan, kendang tambur, dan kendang gupekan. Sedikit tidaknya ada sembilan jenis kendang di Bali. Pada umumnya teknik membunyikan kendang Bali hanya ada 2, yaitu teknik menggunakan panggul dan teknik yang tanpa menggunakan panggul. Jika dimainkan dengan teknik menggunakan panggul maka memunculkan suara yang berbunyi dug dan dag pada bagian muka kanan kendang, sedangkan jika dimainkan tanpa menggunakan panggul maka akan memunculkan suara yang berbunyi det dan cung pada bagian muka kanan kendang Bali.
Kursus ini akan membahas semua dasar-dasar kendang bali dan dalam kelas ini terdapat pola-pola rahasia yang akan dibagikan langsung oleh I Wayan Sudirana, S.Sn., M.A., Ph.D.